Selasa, 28 November 2017

Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd, MM. Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran PKn SD dan Perencanaan Pembelajaran

Nama                   : Karimatul Ulya
No. Pokok           : 2015820079
Program Studi   : PGSD
Kelas                   : BSD-5
Mata Ujian         : Pengembangan Pembelajaran PKn SD dan Perencanaan
      Pembelajaran
Dosen/Penguji    : Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd, MM
Tahun Akademik: 2017/2018
   I.            Pengembangan Pembelajaran PKn SD
1.      Jelaskan secara ontologi mengenai pentingnya pendekatan tematik serta implementasinya dalam kurikulum 2013 pada tema terkait pengembangan PKn!
2.      Jelaskan menurut pemahaman saudara mengenai pengembangan model pembelajaran PAIKEM dalam PKn SD!
3.    Dalam kajian etistimologi bagaimana mengembangkan pembelajaran PKn dengan contextual learning (CTL)?
4.      Bagaimana mengembangkan PKn di SD dengan portofolio?
5.      Berikan analisis saudara mengenai mengapa penting pengembangan PKn?

 II.            Perencanaan Pembelajaran
1.      Buatlah analisis kebutuhan siswa dalam menyusun perencanaan pembelajaran!
2.      Bagaimana anda merancang konsep perencanaan pembelajaran untuk SD?
3.      Buatlah analisis perbedaan perencanaan pembelajaran dalam kurikulum KBK, KTSP dan K13!

JAWABAN

I.               Pengembangan Pembelajaran PKn SD
1.      Pentingnya pendekatan tematik dalam pembelajaran PKn SD ialah untuk dapat merefleksikan langsung materi PKn yang diajarkan oleh guru dengan materi pelajaran lain yang berkaitan atau berhubungan dan guru dapat memberikan contoh yang lebih konkret dalam pembelajarannya. Selain itu, dengan pendekatan tematik siswa menjadi tahu keterhubungan dalam satu materi terhadap antara beberapa mata pelajaran dengan mata pelajaran PKn SD. Dengan pendekatan ini juga, dalam kurikulum 2013, guru lebih dituntut untuk lebih kreatif dalam menjelaskan materi dan menemukan keterhubungan antar pelajaran serta mengaitkan mata pelajaran PKn dengan mata pelajaran lain, sehingga semua materi dapat tersampaikan dengan tepat dan tanpa memakan waktu yang banyak.
Implementasinya : pengembangan PKn dalam kurikulum 2013, misalnya materi tentang gotong royong, dalam hal ini siswa diajarkan tentang gotong royong sesama manusia, materi ini juga diajarkan dalam pelajaran IPS bahwa manusia adalah makhluk sosial dan tidak dapat hidup sendiri atau hidupnya selalu membutuhkan bantuan orang lain. Guru pun bisa mengajarkan langsung siswa cara gotong royong sesama manusia dengan mempraktekkannya diluar kelas, agar siswa lebih mengerti.

2.      Model pembelajaran PAIKEM ialah model pembelajaran yang menuntut guru dan siswa untuk aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Dengan menggunakan model pembelajaran ini dalam suatu kegiatan belajar mengajar, berarti guru harus mengadakan pembelajaran secara inovatif (terbarukan), kreatif (sesuai imajinasi guru yang diaplikasikan dalam pembelajaran), dan menyenangkan (membuat pembelajaran tidak terkesan membosankan dengan bermain, atau kuis) agar siswa mampu memahami materi yang diajarkan dan ini juga dapat untuk melatih keaktifan siswa dikelas. Terutama dalam pembelajaran PKn SD yang berkesan membosankan bagi siswa, karena biasanya guru hanya melakukan pembelajaran dengan ceramah dan memberi tugas. Tetapi, dengan model PAIKEM ini dapat melatih siswa aktif dalam pembelajaran dan menarik minat belajar siswa dalam pembelajaran PKn, karena pembelajaran yang diadakan guru tidak hanya dengan ceramah.

3.      Dengan menggunakan model pembelajaran CTL (contextual learrning), siswa lebih dituntut atau diarahkan untuk menemukan sendiri materi yang dajarkan oleh guru. Model ini membuat pembelajaran lebih bermakna bagi siswa, karena siswa terlibat langsung selama proses pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran CTL ini, bisa dilaksanakan pembelajaran dengan berbasis metode permainan. Dengan model pembelajaran CTL yang memberikan makna dengan cara bermain, diharapkan siswa akan lebih paham tentang materi yang disampaikan oleh guru dan pembelajaran yang dilaksanakan menjadi lebih bermakna bagi siswa.

4.      Cara mengembangkan PKn SD dengan portofolio, bisa dengan meminta siswa untuk melakukan pengamatan langsung di lingkungan sekitar dan mencari gambar-gambar yang terkait dengan materi yang diajarkan kemudian ditempelkan. Misalnya, materi Pancasila. Setiap sila-sila yang telah diajarkan oleh guru harus siswa pahami secara benar, kemudian siswa diminta untuk melakukan pengamatan langsung di lingkungan rumahnya mengenai sila-sila yang sudah dipelajari (contoh: sila ke tiga, “Persatuan Indonesia” siswa dapat melihat dilingkungan rumahnya saat ada rapat warga, terdapat beragam suku, agama, jenis kelamin, warna kulit, bentuk rambut dan lain sebaginya bersatu dalam satu tempat dengan damai) dan dituliskan hasil pengamatan tersebut di lembar folio kemudian siswa melampirkan gambar-gambar yang berkaitan sesuai pengamatan yang dilakukan.

5.      PKn di SD perlu dikembangkan karena materi yang diajarkan ialah materi tentang kewarganegaraan  di Indonesia, yang mana bisa saja mengalami pembaharuan atau perubahan mengikuti perkembangan zaman. Pengembangan yang dapat dilakukan pun bukan hanya mengenai materi yang akan diajarkan, tetapi model pembelajaran yang digunakan, strategi pembelajaran yang dipilih dan metode pembelajaran yang akan digunakan. Karena, pada saat ini masih banyak guru yang mengajarkan materi PKn dengan metode ceramah dan hanya dengan pemberian tugas saja. Dengan pengembangan ini, diharapkan pembelajaran lebih menyenangkan dan lebih berkesan serta bermakna untuk siswa dan menjadikan siswa tidak melupakan akan nilai-nilai sosial dan nilai moral yang ada di masyarakat.

II.             Perencanaan Pembelajaran
1.      Dalam melaksanakan pembelajaran, tentu hal yang perlu dilakukan ialah membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) terlebih dahulu. Dalam membuat RPP, guru harus memperhatikan kebutuhan siswa terlebih dahulu. Dengan cara memilih materi yang akan diajarkan disesuaikan dengan jenjang usia siswa, metode yang akan digunakan harus tepat dan diusahakan tidak menggunakan metode ceramah yang sedikit terkesan membosankan bagi siswa, dalam pemilihan metode ini guru harus memilih metode pembelajaran yang menyenangkan, kemudian memilih media yang akan digunakan, sebisa mungkin guru hars menciptakan media sendiri yang menarik, kreatif dan inovatif, agar siswa tertarik untuk belajar dan dapat memahami materi, dan media yang dibuat oleh guru harus sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

2.      Dalam merancang konsep perencanaan pembelajaran yang baik, sebagai guru kita harus melihat dulu kurikulum yang sedang berlaku, kemudian membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang disesuaikan dengan kurikulum tersebut. RPP sangat penting, karena RPP merupakan acuan dalam suatu pembelajaran. Dalam menyusun RPP kita harus melihat kebutuhan siswa terlebih dahulu, dengan cara memilih materi yang akan diajarkan, lalu metode dan strategi yang akan digunakan dalam pembelajaran disesuaikan dengan usia siswa yang menyenangkan, lalu memilih atau menciptakan media yang akan digunakan dalam menyampaikan suatu materi secara kreatif, kemudian semua itu disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.

3.      Perbedaan rencana pembelajaran kurikulum KBK, KTSP dan K13 :
a.      Kurikulum KBK
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar dan pemberdayaan sumber daya pendidikan. Dalam kurikulum ini, lebih menekankan pada pengembangan kemampuan melaksanakan tugas dengan standar tertentu, sehingga hasil dapat dirasakan siswa berupa penguasaan materi. Kemudian, dalam kurikulum ini siswa dituntut aktif mengembangkan keterampilan menerapkan IPTEK, dan guru hanya sebagai fasilitator; semua kegiatan siswa dinilai oleh guru; standar kompetensi lulusan (SKL) diturunkan dari standar isi dan standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan mata pelajaran; pemisahan antara mata pelajaran terbagi menjadi 3 yaitu pembentuk sikap; pembentuk keterampilan dan pembentuk pengetahuan; kompetensi diturunkan dari mata pelajaran, pengembangan kurikulum sampai pada silabus, mata pelajaran tidak berkaitan; tematik kelas 1 dan 2 ( mengacu pada mapel)
b.      Kurikulum KTSP
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dapat kita lihat bahwa ada tujuan dilaksanakannya Kurikulum KTSP ini, yaitu untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan.  Dalam KTSP, sekolah diberikan keleluasan untuk mendelegasikan seluruh isi kurikulum melihat karakter, dan potensi lokal, dan tetap menekankan kompetensi; standar kompetensi lulusan diturunkan dari standar isi kemudian standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan mata pelajaran; pemisahan antar mata pelajaran masih terlihat; kompetensi diturunkan dari mata pelajaran; mata pelajaran diajarkan secara terpisah; pengembangan kurikulum sampai pada kompetensi dasar; tematik kelas 1-3 (mengacu mapel).
c.       Kurikulum K13 

Dalam Kurikulum 2013 (K13), hampir mirip dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) tetapi masih ada letak perbedaannya yakni kurikulum ini dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa siswa berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar dan guru hanya sebagai fasilitator saja. Dalam K13, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan masyarakat; standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan; semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan dan pengetahuan; mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai; semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti; pengembangan kurikulum sampai pada buku teks dan pedoman guru; tematik integratif kelas 1-6 (mengacu kompetensi); siswa lebih aktif mencari dibandingkan guru memberi (berpusat pada siswa); guru dituntut membuat pembelajaran se-kreatif mungkin.

Rabu, 25 Oktober 2017

Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd, MM. Tugas Perencanaan Pembelajaran. Judul Model Instructional Design "ADDIE Model"

Nama  : Karimatul Ulya
NIM     : 2015820079
Kelas   : BSD - 5
Tugas  : Model Instructional Design “ADDIE Model”
Dosen  : Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd, MM.

 

ADDIE Model

The ADDIE Model was first created for the U.S. Military during the 1970s by Florida State University. ADDIE is an acronym for a five - phase course development process. The ADDIE model generally consists of five interrelated phases —Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The ADDIE model represents a flexible guideline for building effective training and instructional materials.
See each of the phases below:
Analysis
In the analysis phase of the ADDIE model the instructional problem is identified. The instructional goals, success metrics, and overall objectives are also established. Information regarding the learner such as the learning environment, preferences, demographics, and existing knowledge and skills are also identified during this phase.

 
Design
The design phase of the ADDIE model nails down learning objectives, instructional methods and activities, storyboards, content, subject matter knowledge, lesson outlines, and media assets.
Development
The development phase of the ADDIE model is where instructional designers develop the content and learning interactions outlined in the design phase. During this phase, content is written and graphics, audio, and photography are also produced and assembled.
Implementation
During the implementation part of the ADDIE model, the instructional designer delivers the content and materials to Learning Management Systems (LMS) or directly to the trainer for live training events. The instructional designer also provides training needed to trainers, facilitators, SME's or instructors. 
Evaluation
During the evaluation phase of the ADDIE model, the instructional designer  determines what success will look like and how it will be measured. Often times, the evaluation consists of two phases: formative and summative. Formative evaluation is iterative and is done throughout the design and development processes. This occurs all throughout the ADDIE process. Summative evaluation consists of tests that are done after the training materials are delivered. The results from these test help to inform the instructional designer and stake holders on whether or not the training accomplished its original goals outlined in the analysis phase. 
Analisis
Menurut saya, suatu proses pembelajaran yang baik ialah tergantung dengan perencanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya, apabila perencanaan pembelajaran dibuat dengan baik dan disusun secara sistematis, maka pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai perencanaan tersebut.
Dalam membuat suatu perencanaan pembelajaran, kita dapat melihat beberapa refrensi model perencanaan pembelajaran, dapat kita sesuaikan terlebih dahulu dengan pembelajaran yang akan kita laksanakan nanti, setelah itu kita dapat memilih model apa yang dapat digunakan.
Dalam model perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model ADDIE ini sangat baik dan sudah secara sistematis. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan model ini ialah mengikuti susunan point-point nya yang dimulai dari point:
A [Analysis/analisis] : hal terbaik sebelum menyusun perencanaan pembelajaran, kita harus bisa menganalisis segala sesuatu yang terkait dengan pembelajaran yaitu, analisis karakter siswa, situasi kelasnya seperti apa, kebutuhan siswa dalam pembelajaran, cocok atau tidaknya model ini dalam pembelajaran tersebut, ini harus dilakukan pertama kali karena apabila tidak cocok digunakan, maka kita harus mencari model pembelajaran lain.
D [Design/Perencanaan] : setelah menganalisis langkah selanjutnya ialah sebelum kita memulai suatu proses perencanaan pembelajaran kita harus membuat dan merencanakan tujuan pembelajaran apa yang hendak dicapai dan tujuan seperti apa yang akan dicapai, kemudian merencanakan dan memilih metode apa yang akan digunakan, memilih strategi yang sesuai, memilih media yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan harus mempersiapkan materi ajar dengan matang yang untuk diajarkan oleh peserta didik.
D [Development/Pengembangan] : setelah menganalisis dan membuat suatu perencanaan atau desain, guru harus dapat mengembangkan materi yang disampaikan, guru juga harus mampu mengembangakan metode dan strategi yang digunakan dalam pembelajaran agar siswa tidak merasa cepat bosan, kemudian guru harus kreatif dalam mengembangkan media sesuai dengan zaman, agar siswa mudah memahami, kemudian guru harus dapat mengembangkan interaksi kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
I [Implementation/Pelaksanaan] : setelah tiga point sebelumnya sudah dilaksanakan, sekarang guru diberikan materi yang akan menjadi pokok bahasan dalam pembelajaran atau bahkan guru akan dapat langsung belajar dengan pelatih yang profesional dalam acara pelatihan-pelatihan yang dapat menjadikan guru-guru lebih kompeten dan dapat melaksanakan pembelajaran secara maksimal.
E [Evaluation/Evaluasi] : pada point terakhir ini, peran guru sangat penting terhadap sukses atau tidaknya suatu pembelajaran dengan menggunakan Model ADDIE, pada point ini guru dapat mengevaluasi peserta didik menggunakan pemberian tes formatf atau tes sumatif. Tes formatif diberikan oleh guru kepada siswa setelah guru selesai menjelaskan materi yang disampaikan, sedangkan untuk tes sumatif siswa tidak diberi tugas secara langsung tetapi tes tersebut diberikan pada saat materi yang diajarkan telah lebih dari satu pembahasan dan dirasa siswa telah mampu memahami materi pembahasan sebelumnya.
Model ini dapat cocok ataupun tidak tergantung ke lima unsur tersebut [ADDIE]. Tetapi, baiknya apabila guru ingin menggunakan model ADDIE dalam menyusun perencanaan pembelajaran, guru sudah yakin memastikan cocok atau tidaknya dalam pembelajaran tersebut agar tidak perlu mencari model yang lain.

Rabu, 18 Oktober 2017

Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd, MM. Tugas Perencanaan Pembelajaran dan Pengembangan Pembelajaran PPKn SD. Judul Membuat Rancangan Pembelajaran Kurikulum Sesuai Permendikbud No. 22 Tahun 2016

Nama    : Karimatul Ulya
NIM      : 2015820079
Kelas    : BSD Semester 5
Tugas    : Membuat Rancangan Pembelajaran Kurikulum Sesuai Permendikbud No. 22 Tahun 2016
Dosen   : Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd, MM.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) TEMATIK

Satuan Pendidikan      :
Kelas/Semester            : 1 (satu)/ 1 (Satu)
Tema/Topik                 : Keluargaku
Pertemuan Ke-            : 1
Alokasi Waktu            : 35 menit x 30 JP x 4 Minggu

A.      Kompetensi Inti
KI 1   : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2   : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan   percaya  diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
KI 3   : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan  Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4  : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B.       Kompetensi Dasar
1.         Bahasa Indonesia
a.      Menuliskan cerita tentang keluarga
b.      Menceritakan perannya sebagai anggota keluarga
c.       Mengurutkan susunan anggota keluarga

2.         Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
a.     Menceritakan keragaman anggota keluarga
b.    Mengucapkan terima kasih
c.     Menceritakan kegiatan bersama keluarga dirumah

3.      Matematika
a.     Menghitung anggota keluarga
b.     Menjumlahkan bilangan

4.    IPS
a.    menunjukkan sikap toleransi dalam keluarga
b.    menyebutkan sikap yang seharusnya dimiliki dalam keluarga

5.    Seni Budaya dan Prakarya
a.       Bernyanyi lagu anak
b.      Menggambar dan mewarnai gambar anggota keluarga

C.      Indikator Pencapaian Kompetensi
1.     Siswa mampu menulis kata-kata sederhana
2.     Siswa mampu menulis kalimat sederhana
3.     Siswa mampu memahami makna kata dan kalimat yang di baca
4.     Siswa mampu membaca dengan lafal dan intonasi yang benar
5.     Siswa mampu membacakan percakapan
6.     Siswa mampu menuliskan cerita tentang keluarganya
7.     Siswa mampu mengurutkan cerita
8.     Siswa mampu menceritakan tentang anggota keluarga didepan kelas
9.     Siswa dapat menunjukkan sikap toleransi
10.  Siswa dapat mendeskripsikan keragaman yang terdapat di keluarga
11.  Siswa dapat memahami nilai tempat.

D.      Karakter Siswa Yang Diharapkan
1.     Disiplin (Discipline)
2.      Tanggung Jawab (Responsibility)
3.     Ketelitian (Carefullness)
4.     Kerjasama (Cooperation)
5.     Toleransi (Tolerance)
6.     Percaya Diri (Confidence)
7.     Keberanian (Bravery)

E.       Materi Ajar (Materi Pokok)
1.      Anggota Keluargaku
2.      Jumlah Keluargaku
3.      Sikap yang baik di dalam Keluargaku
4.      Keragaman Keluargaku

F.       Metode Pembelajaran
Pendekatan          : Scientific
Strategi                 : Cooperative Learning
Teknik                  : Example Non Example
Metode                 : Ceramah, diskusi, tanya jawab, inkuiri, demonstrasi, dan penugasan

G.      Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
·     Mengajak semua siswa berdoa menurut agama da keyakinan masing-masing (untuk mewakili kegiatan pembelajaran).
· Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.
· Menginformasikan tema yang akan di belajarkan yaitu tentang “Keluargaku”
10 Menit
Inti
·       Menjiplak/menebalkan huruf atau kata.
·       Menatap huruf atau kata.
·  Menirukan/membaca nyaring kata atau kalimat.
·       Tanya jawab makna kata/kalimat.
·         Menyalin tulisan yang ada di papan tulis.
·    Guru membacakan percakapan mengenai keluargaku lalu siswa diminta untuk menirukan percakapan.
·  Melengkapi soal kalimat yang belum sempurna.
·       Mengurutkan soal cerita dari sebuah gambar.
·  Melalui penjelasan dan pengamatan, siswa dapat bercerita melalui gambar anggota keluarga yang sudah disusun.
·   Menyanyikan lagu “satu-satu aku sayang ibu” dengan perasaan dan percaya diri.
·      Bercerita mengenai kegiatan bersama keluarga dirumah dengan penuh percaya diri didepan kelas secara bergiliran.
·         Berhitung melalui gambar keluargaku yang sudah ditempel.
·       Melengkapi kalimat dengan kata yang sudah disediakan secara acak.
·  Melingkari kata yang tepat dari sebuah pertanyaan.
·     Belajar menulis mengikuti/menjiplak titik-titik.
·         Mengisi susunan kartu huruf sesuai contoh.
·  Menggambar susunan keluarga secara sederhana, lalu dikumpulkan ke guru untuk dipajang di kelas.
·         Menyanyikan lagu sambil mengenal huruf.
·         Melengkapi kalimat yang rumpang.
·  Menghitung gambar anggota keluarga dan menuliskan lambang bilangan sesuai banyak gambar.
·   Membedakan/menunjukkan keragaman didalam keluarga dari beberapa pilihan gambar.
·    Menghitung dan menuliskan lambang bilangan dari gambar anggota keluarga.
·         Melengkapi cerita dengan menggunakan kata yang disediakan.
·     Melakukan pengamatan dan mengelompokkan perilaku yang baik dan tidak baik.
·      Mewarnai gambar keluarga dan dapat mendeskripsikan cerita tersebut di depan kelas.
·         Membaca teks cerita.
·      Memberikan pendapat dan berdiskusi bersama teman-teman.
·       Memahami dan mengerjakan nilai tempat dari soal-soal.
35menit x 30 JP x 4 minggu
Penutup
·    Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari tiap materi yang disampaikan.
· Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi).
·         Melakukan penilaian hasil belajar.
·         Pemberian PR/ Tugas.
·    Mengajak semua siswa berdoa menurut Agama dan keyakinan masing-masing untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.
15 Menit

H.      Sumber dan Media Pembelajaran
1.      Buku pembelajaran Tematik Terpadu dengan Pendekatan Saintifik Kelas 1.
2.      Diri Anak
3.      Lingkungan
4.      Media Gambar anggota keluarga dan keragaman didalam keluarga

I.         Penilaian
1.      lembar Pengamatan
No
Nama
Perkembangan *)
KET.
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
BT
MT
MB
SM
BT
MT
MB
SM
BT
MT
MB
SM
BT
MT
MB
SM
1
Kaira
2
Aji
3
Hasna
4
Vina
5
Rhida
6
Dst
Catatan : guru memberikan tanda (Ö) pada setiap kriteria sesuai dengan kinerja siswa.

2.      Lembar pengamatan Kegiatan Diskusi
No
Kriteria
Terlihat 
(Ö)
Belum Terlihat (Ö)
1
Keaktifan siswa dalam berdiskusi
2
Kemampuan memberikan contoh-contoh aktivitas yang terkait
3
Kemampuan mengeluarkan pendapat



Mengetahui,                                                                                        Jakarta,....................20.....
Kepala Sekolah                                                                                   Guru Kelas 1
SDN...........................




(..................................)                                                                        (...................................)
NIP.                                                                                                    NIP.