Nama : Karimatul Ulya
No. Pokok : 2015820079
Program Studi : PGSD
Kelas : BSD-5
Mata Ujian : Pengembangan Pembelajaran PKn SD dan
Perencanaan
Pembelajaran
Dosen/Penguji : Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd, MM
Tahun Akademik: 2017/2018
I.
Pengembangan Pembelajaran PKn SD
1. Jelaskan secara ontologi mengenai
pentingnya pendekatan tematik serta implementasinya dalam kurikulum 2013 pada
tema terkait pengembangan PKn!
2. Jelaskan menurut pemahaman saudara
mengenai pengembangan model pembelajaran PAIKEM dalam PKn SD!
3. Dalam kajian etistimologi bagaimana
mengembangkan pembelajaran PKn dengan contextual
learning (CTL)?
4. Bagaimana mengembangkan PKn di SD
dengan portofolio?
5. Berikan analisis saudara mengenai
mengapa penting pengembangan PKn?
II.
Perencanaan Pembelajaran
1. Buatlah analisis kebutuhan siswa
dalam menyusun perencanaan pembelajaran!
2. Bagaimana anda merancang konsep
perencanaan pembelajaran untuk SD?
3. Buatlah analisis perbedaan
perencanaan pembelajaran dalam kurikulum KBK, KTSP dan K13!
JAWABAN
I.
Pengembangan Pembelajaran PKn SD
1. Pentingnya pendekatan tematik dalam
pembelajaran PKn SD ialah untuk dapat merefleksikan langsung materi PKn yang
diajarkan oleh guru dengan materi pelajaran lain yang berkaitan atau
berhubungan dan guru dapat memberikan contoh yang lebih konkret dalam
pembelajarannya. Selain itu, dengan pendekatan tematik siswa menjadi tahu
keterhubungan dalam satu materi terhadap antara beberapa mata pelajaran dengan
mata pelajaran PKn SD. Dengan pendekatan ini juga, dalam kurikulum 2013, guru
lebih dituntut untuk lebih kreatif dalam menjelaskan materi dan menemukan
keterhubungan antar pelajaran serta mengaitkan mata pelajaran PKn dengan mata
pelajaran lain, sehingga semua materi dapat tersampaikan dengan tepat dan tanpa
memakan waktu yang banyak.
Implementasinya : pengembangan PKn
dalam kurikulum 2013, misalnya materi tentang gotong royong, dalam hal ini
siswa diajarkan tentang gotong royong sesama manusia, materi ini juga diajarkan
dalam pelajaran IPS bahwa manusia adalah makhluk sosial dan tidak dapat hidup
sendiri atau hidupnya selalu membutuhkan bantuan orang lain. Guru pun bisa
mengajarkan langsung siswa cara gotong royong sesama manusia dengan
mempraktekkannya diluar kelas, agar siswa lebih mengerti.
2. Model pembelajaran PAIKEM ialah model
pembelajaran yang menuntut guru dan siswa untuk aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan. Dengan menggunakan model pembelajaran ini dalam suatu
kegiatan belajar mengajar, berarti guru harus mengadakan pembelajaran secara
inovatif (terbarukan), kreatif (sesuai imajinasi guru yang diaplikasikan dalam
pembelajaran), dan menyenangkan (membuat pembelajaran tidak terkesan
membosankan dengan bermain, atau kuis) agar siswa mampu memahami materi yang
diajarkan dan ini juga dapat untuk melatih keaktifan siswa dikelas. Terutama
dalam pembelajaran PKn SD yang berkesan membosankan bagi siswa, karena biasanya
guru hanya melakukan pembelajaran dengan ceramah dan memberi tugas. Tetapi,
dengan model PAIKEM ini dapat melatih siswa aktif dalam pembelajaran dan menarik
minat belajar siswa dalam pembelajaran PKn, karena pembelajaran yang diadakan
guru tidak hanya dengan ceramah.
3. Dengan menggunakan model pembelajaran
CTL (contextual learrning), siswa
lebih dituntut atau diarahkan untuk menemukan sendiri materi yang dajarkan oleh
guru. Model ini membuat pembelajaran lebih bermakna bagi siswa, karena siswa
terlibat langsung selama proses pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran CTL
ini, bisa dilaksanakan pembelajaran dengan berbasis metode permainan. Dengan
model pembelajaran CTL yang memberikan makna dengan cara bermain, diharapkan
siswa akan lebih paham tentang materi yang disampaikan oleh guru dan
pembelajaran yang dilaksanakan menjadi lebih bermakna bagi siswa.
4. Cara mengembangkan PKn SD dengan
portofolio, bisa dengan meminta siswa untuk melakukan pengamatan langsung di
lingkungan sekitar dan mencari gambar-gambar yang terkait dengan materi yang
diajarkan kemudian ditempelkan. Misalnya, materi Pancasila. Setiap sila-sila
yang telah diajarkan oleh guru harus siswa pahami secara benar, kemudian siswa
diminta untuk melakukan pengamatan langsung di lingkungan rumahnya mengenai
sila-sila yang sudah dipelajari (contoh: sila ke tiga, “Persatuan Indonesia”
siswa dapat melihat dilingkungan rumahnya saat ada rapat warga, terdapat
beragam suku, agama, jenis kelamin, warna kulit, bentuk rambut dan lain
sebaginya bersatu dalam satu tempat dengan damai) dan dituliskan hasil
pengamatan tersebut di lembar folio kemudian siswa melampirkan gambar-gambar
yang berkaitan sesuai pengamatan yang dilakukan.
5. PKn di SD perlu dikembangkan karena
materi yang diajarkan ialah materi tentang kewarganegaraan di Indonesia, yang mana bisa saja mengalami
pembaharuan atau perubahan mengikuti perkembangan zaman. Pengembangan yang
dapat dilakukan pun bukan hanya mengenai materi yang akan diajarkan, tetapi
model pembelajaran yang digunakan, strategi pembelajaran yang dipilih dan
metode pembelajaran yang akan digunakan. Karena, pada saat ini masih banyak
guru yang mengajarkan materi PKn dengan metode ceramah dan hanya dengan
pemberian tugas saja. Dengan pengembangan ini, diharapkan pembelajaran lebih
menyenangkan dan lebih berkesan serta bermakna untuk siswa dan menjadikan siswa
tidak melupakan akan nilai-nilai sosial dan nilai moral yang ada di masyarakat.
II.
Perencanaan Pembelajaran
1. Dalam melaksanakan pembelajaran,
tentu hal yang perlu dilakukan ialah membuat RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) terlebih dahulu. Dalam membuat RPP, guru harus memperhatikan
kebutuhan siswa terlebih dahulu. Dengan cara memilih materi yang akan diajarkan
disesuaikan dengan jenjang usia siswa, metode yang akan digunakan harus tepat
dan diusahakan tidak menggunakan metode ceramah yang sedikit terkesan
membosankan bagi siswa, dalam pemilihan metode ini guru harus memilih metode
pembelajaran yang menyenangkan, kemudian memilih media yang akan digunakan,
sebisa mungkin guru hars menciptakan media sendiri yang menarik, kreatif dan
inovatif, agar siswa tertarik untuk belajar dan dapat memahami materi, dan
media yang dibuat oleh guru harus sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
2. Dalam merancang konsep perencanaan
pembelajaran yang baik, sebagai guru kita harus melihat dulu kurikulum yang
sedang berlaku, kemudian membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang
disesuaikan dengan kurikulum tersebut. RPP sangat penting, karena RPP merupakan
acuan dalam suatu pembelajaran. Dalam menyusun RPP kita harus melihat kebutuhan
siswa terlebih dahulu, dengan cara memilih materi yang akan diajarkan, lalu
metode dan strategi yang akan digunakan dalam pembelajaran disesuaikan dengan
usia siswa yang menyenangkan, lalu memilih atau menciptakan media yang akan
digunakan dalam menyampaikan suatu materi secara kreatif, kemudian semua itu
disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.
3. Perbedaan rencana pembelajaran
kurikulum KBK, KTSP dan K13 :
a. Kurikulum KBK
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), merupakan
perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang
harus dicapai oleh siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar dan pemberdayaan
sumber daya pendidikan. Dalam kurikulum ini, lebih menekankan pada pengembangan
kemampuan melaksanakan tugas dengan standar tertentu, sehingga hasil dapat
dirasakan siswa berupa penguasaan materi. Kemudian, dalam kurikulum ini siswa
dituntut aktif mengembangkan keterampilan menerapkan IPTEK, dan guru hanya
sebagai fasilitator; semua kegiatan siswa dinilai oleh guru; standar kompetensi
lulusan (SKL) diturunkan dari standar isi dan standar isi diturunkan dari
standar kompetensi lulusan mata pelajaran; pemisahan antara mata pelajaran
terbagi menjadi 3 yaitu pembentuk sikap; pembentuk keterampilan dan pembentuk
pengetahuan; kompetensi diturunkan dari mata pelajaran, pengembangan kurikulum
sampai pada silabus, mata pelajaran tidak berkaitan; tematik kelas 1 dan 2 (
mengacu pada mapel)
b. Kurikulum KTSP
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dapat kita
lihat bahwa ada tujuan dilaksanakannya Kurikulum KTSP ini, yaitu untuk
memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan. Dalam KTSP, sekolah diberikan keleluasan untuk
mendelegasikan seluruh isi kurikulum melihat karakter, dan potensi lokal, dan
tetap menekankan kompetensi; standar kompetensi lulusan diturunkan dari standar
isi kemudian standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan mata
pelajaran; pemisahan antar mata pelajaran masih terlihat; kompetensi diturunkan
dari mata pelajaran; mata pelajaran diajarkan secara terpisah; pengembangan
kurikulum sampai pada kompetensi dasar; tematik kelas 1-3 (mengacu mapel).
c. Kurikulum K13
Dalam Kurikulum 2013 (K13), hampir mirip dengan kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) tetapi masih ada letak perbedaannya yakni kurikulum
ini dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa siswa berada pada posisi sentral dan
aktif dalam belajar dan guru hanya sebagai fasilitator saja. Dalam K13, standar
kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan masyarakat; standar isi diturunkan
dari standar kompetensi lulusan; semua mata pelajaran harus berkontribusi
terhadap pembentukan sikap, keterampilan dan pengetahuan; mata pelajaran
diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai; semua mata pelajaran diikat oleh
kompetensi inti; pengembangan kurikulum sampai pada buku teks dan pedoman guru;
tematik integratif kelas 1-6 (mengacu kompetensi); siswa lebih aktif mencari
dibandingkan guru memberi (berpusat pada siswa); guru dituntut membuat
pembelajaran se-kreatif mungkin.